Elegi Bukit Jalil
Mungkin harapan saya, atau kita, saja yang terlalu muluk. Mungkin pula angan-angan tak berbatas kita yang begitu luas berkeliaran. Atau bahkan mimpi yang kerap kita sanjung itu terlalu mengusik. Namun, pada kenyataannya angan, harapan, dan mimpi kita untuk melihat timnas U-16 berlaga di Piala Dunia tahun 2019 sudah sirna. Lalu mengapa? Bukankah kita terbiasa atas itu? Bukankah sepak bola dan kegagalan sudah selayaknya seperti kawan karib bagi kita? ** Sejujurnya, ketika saya memutuskan untuk datang langsung mendukung Garuda Muda ke Stadion Bukit Jalil Malaysia, saya sudah mencoba mengatur ekspektasi saya serendah mungkin. Memang ada tekad yang begitu kuat untuk menjadi saksi tonggak sejarah lolosnya tim muda Indonesia ke Piala Dunia. Bohong rasanya bagi saya jika tak mengakui itu. Namun sekali lagi, dengan pengalaman di segala level kompetisi sebelumnya, ditambah dengan lawan Australia yang punya tradisi sepak bola yang cukup kuat di Asia, saya letakkan harapan ...